Skanesasoo.com | Mojokerto, 12 September 2025, Jawa Timur. Proses demokrasi siswa melalui pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS SMKN 1 Sooko masa bakti 2025/2026 berlangsung dengan penuh antusias. Pada Jumat, 12 September 2025, tim jurnalistik sekolah berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Vania Clarista, salah satu panitia Pilketos. Dalam kesempatan ini, Vania menjelaskan mekanisme, kriteria, hingga harapan panitia terhadap pemimpin OSIS terpilih.
Vania menjelaskan bahwa mekanisme pemilihan sudah diatur secara resmi oleh sekolah. Mulai dari tes awal, wawancara, hingga pengumpulan tanda tangan pendukung yang jumlah maksimalnya mencapai 150 tanda tangan per pasangan calon. Pada hari pencoblosan, siswa datang sesuai jadwal kelas masing-masing dengan membawa undangan. Setelah menyerahkan undangan, siswa menerima surat suara, melakukan pencoblosan, lalu mencelupkan jari ke tinta sebagai tanda sudah menggunakan hak pilih. “Pertama-tama kita melakukan tes dulu, tes wawancara, terus menyuruh mereka untuk mencari tanda tangan pendukung, tanda tangan pendukung maksimal 1 paslon mendapatkan 150 tanda tangan. Untuk mekanis semua pencoblosan, kita atur dulu per kelas untuk keluar dan melakukan pencoblosan… setelah mereka menyerahkan itu, langsung dikasih surat buat nyoblos, terus jari mereka dicelupkan ke tinta sebagai tanda sudah mencoblos,” jelas Vania.

Dalam menentukan kelayakan calon ketua dan wakil ketua OSIS, panitia memperhatikan beberapa aspek penting, mulai dari persiapan, tanggung jawab, jiwa kepemimpinan, hingga kemampuan berbicara di depan umum. “Kalau peraturan atau layak tidaknya, mereka itu dinilai dari persiapan mereka, rasa tanggung jawab, jiwa pemimpin yang tinggi, dan juga public speaking yang harus bagus,” ungkap Vania.
Panitia tidak bekerja sendiri. Guru pembina OSIS dan pihak sekolah turut serta mengawasi jalannya pemilihan agar tetap jujur, adil, dan transparan. “Untuk keterlibatan kita para panitia pengurus OSIS, guru dan pembimbing itu sangat berpengaruh, karena guru bisa meng-handle anak-anak agar waktu pencoblosan tidak ada kecurangan dan lain sebagainya,” kata Vania.
Selain guru, Majelis Bimbingan OSIS (MBO) juga mengambil bagian penting dalam pembinaan. MBO melakukan tes langsung kepada para calon untuk mengetahui kepribadian dan rencana kerja mereka. “MBO mengetes, mereka memang punya penilaian sendiri. Jadi para paslon itu dibawa ke ruang rapat untuk melakukan tes, ditanyai prokernya apa, bagaimana, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Mengenai kemungkinan dua kandidat memperoleh suara yang sama, panitia memiliki mekanisme penyelesaian dengan melihat jumlah tanda tangan dukungan awal. “Sesuai aturan sekolah, kita masih lihat dari jumlah pendukung aslinya. Kalau lebih juga tidak apa-apa, kalau kurang itu yang harus dipertanyakan. Kalau ada suara sama, masih dirapatkan lagi,” jelasnya.

Pelaksanaan Pilketos yang berlangsung tiga hari tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Vania menegaskan bahwa pembelajaran tetap berjalan normal kecuali pada hari pencoblosan. “Untuk dua hari pertama, kita tidak fokuskan ke acara Pilketos tetapi masih ada pembelajaran. Pilketos dimulai setelah istirahat kedua. Tapi untuk hari H, yaitu hari pencoblosan, kita hanya fokuskan ke Pilketos, jadi tidak ada pembelajaran,” terangnya.
Sebagai penutup, Vania menyampaikan harapan besar agar ketua dan wakil ketua OSIS terpilih mampu membimbing organisasi dengan baik dan menjadi wadah aspirasi seluruh siswa. “Saya berharap nanti siapa pun yang sudah menjadi ketua OSIS bisa membimbing organisasi ini dengan baik, bisa menjadi tempat atau wadah siswa-siswi untuk berkeluh kesah ataupun menyampaikan aspirasi mereka terhadap sekolah maupun lingkungan sekitar,” tutup Vania.
Melalui penjelasan yang disampaikan panitia, jelas bahwa pemilihan OSIS di SMKN 1 Sooko dilaksanakan dengan mekanisme yang tertib dan penuh pengawasan. Dengan keterlibatan guru, MBO, serta panitia, proses demokrasi siswa ini tidak hanya menghasilkan pemimpin baru, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran penting tentang kejujuran, tanggung jawab, dan partisipasi aktif dalam organisasi.
| Ausyah Mutia, Azzahra, Bagus, Alaysia, Ismatul, Ninda.