Semarak Lomba Estafet Paku dan Sarung dalam Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia

Skanesasoo.com | 14 Agustus 2025 Mojokerto, Jawa Timur. Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia selalu menjadi momentum berharga untuk menumbuhkan semangat persatuan sekaligus mempererat kebersamaan. Tahun ini, OSIS kembali menghadirkan beragam lomba kreatif yang penuh keceriaan. Di antaranya adalah Lomba Estafet Paku dan Lomba Estafet Sarung, dua permainan tradisional yang sarat makna kerja sama dan kekompakan.

Acara ini berlangsung pada pukul 10.00 WIB di Lapangan H, dengan peserta mengenakan baju olahraga. Sementara siswa yang tidak terlibat dalam lomba tetap menggunakan seragam Pramuka lengkap. Sorakan dan tawa riuh terdengar dari pinggir lapangan ketika setiap kelas menampilkan strategi terbaik mereka.

Dalam lomba estafet paku, setiap kelas diwakili oleh tiga peserta. Masing-masing peserta mengikatkan tali rafia ke pinggangnya, di mana pada ujung tali tersebut terdapat sebuah paku. Ketiga peserta harus bergerak kompak mengatur posisi tubuh agar paku bisa masuk tepat ke dalam botol yang disediakan. Seluruh proses tidak boleh menggunakan tangan sama sekali. Apabila ada peserta yang ketahuan memegang tali dengan tangan, maka tim langsung didiskualifikasi. Lomba ini menuntut kekompakan, koordinasi, serta kesabaran karena setiap gerakan kecil sangat menentukan keberhasilan.

Tak kalah seru, lomba estafet sarung diikuti oleh lima orang dari setiap kelas. Seluruh peserta berdiri berjejer sambil bergandengan tangan, dan genggaman tersebut tidak boleh dilepaskan selama permainan berlangsung. Sarung dimulai dari peserta pertama, kemudian harus dipindahkan ke orang berikutnya melalui tubuh baik lewat kepala, bahu, badan, maupun kaki namun tetap tanpa bantuan tangan. Estafet berlanjut hingga peserta terakhir menerima sarung tersebut. Tim tercepat yang berhasil menyampaikan sarung ke ujung barisan dinyatakan sebagai pemenang. Jika ada peserta yang sengaja menggunakan tangan untuk memindahkan sarung, timnya otomatis didiskualifikasi.

Kedua lomba ini bukan hanya menguji kecepatan, tetapi juga menuntut kreativitas dan strategi. Estafet paku melatih kekompakan dalam gerakan, sedangkan estafet sarung menumbuhkan rasa kebersamaan yang erat di antara peserta. Dengan suasana penuh canda tawa, kedua lomba ini berhasil menciptakan momen kebersamaan yang membekas, sekaligus menjadi simbol persatuan dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.

 

| Ausyah Mutia Hanum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *